Sebagai seorang manusia tentu kita akan dihadapkan pada berbagai problematika dalam hidup. Berbagai masalah, tantangan dan ujian yang ada dalam hidup adalah cara Allah SWT untuk mendidik hamba-Nya agar naik level.
Tantangan ada untuk dihadapi bukan untuk dihindari. Masalah ada untuk dipecahkan, bukan untuk ditinggalkan.
Saya percaya sebagai manusia, kita dibekali Allah SWT sumberdaya (akal, tenaga, waktu dll) yang cukup untuk bisa menghadapi setiap ujian dan cobaan yang ada. Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 286: “Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa” yang artinya Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Inilah janji Allah bahwa masalah yang Allah berikan itu tidak akan melebihi kemampuan hambaNya. Sehingga kita harus senantiasa optimis, berusaha yang terbaik dan bersabar atas ujian yang Allah berikan.
Kembali ke judul tulisan ini, yaitu energi terbesar dalam diri. Lalu apakah energi terbesar dalam diri kita? Energi terbesar dalam diri kita adalah keyakinan (re: keimanan). Selama kita memiliki keyakinan kepada Tuhan. Selama kita memiliki keyakinan akan cita-cita dan harapan. Selama itu pula kita mampu bergerak walau rintangan silih berganti menghadang.
Salam,
Lulut Nugroho