Menjadi Pemimpin Hari Ini

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Mulai dari menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri, menjadi pemimpin untuk komunitas dan organisasi hingga menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat. Sudah barang tentu setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya.

Setiap waktu di setiap tempat tertentu Allah pergantikan pemimpin dan kepemimpinan di dalam kehidupan bermasyarakat. Dari sejarah dan realita yang kita jumpai sekarang, banyak sekali kita lihat berbagai model kepemimpinan, sistem pemerintahan, dan hubungan-hubungan antara rakyat dengan pemimpin. Pada masa kerajaan di Indonesia misalnya kita bisa melihat dominansi peran raja untuk mengatur berbagai hal agar rakyatnya sejahtera dan bisa memperluas wilayah kekuasaannya. Gajah Mada dengan Sumpah Palapa untuk menyatukan nusantara dikenang sebagai pahlawan yang heroik karena punya visi besar dan semangat meweujudkan mimpinya itu menjadi nyata. Hal itu tentu menjadi kisah historis yang baik karena pada saat itu raja memiliki kuasa untuk mengekspansi wilayahnya dengan mengalahkan wilayah-wilayah yang diinginkannya dan budaya yang berkembang pada saat itu juga membolehkan hal itu. Namun apakah apa yang dilakukan Gajah Mada tersebut bisa diterima apabila dilakukan sekarang? Tentu hal itu akan ditentang oleh masyarakat kebanyakan yang sudah terhubung di seluruh dunia dengan adanya teknologi dewasa ini. Hal itu tentu menjadi sebuah agresi yang memicu peperangan dimana-mana. Dan bahkan Gajahmada akan dicap dan dikenang sebagai tokoh antagonis bukanlagi tokoh pahlawan seperti yang kita kenang sekarang. Nah itulah pentingnya memahami bahwa pemimpin dan gaya kepemimpinanpun dipengaruhi oleh budaya dan kondisi yang sedang berkembang di masyarakat.

Lalu bagaimana menjadi pemimpin hari ini?

Pemimpin hari ini bukanlah seperti raja. Ia harus mau turun tangan bukan sekedar tunjuk tangan. Ia berasal dari rakyat yang sama, bukan keturunan elit semata. Ia sama seperti anggotanya, hanya lebih sibuk saja. Begitu jawaban yang diberikan Kang Emil ketika ditanya mengenai pemimpin hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *